Oleh : Fitria Helmanila
Teknologi setiap tahun mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali. Hal ini dilatarbelakangi dengan akal dan pikiran manusia yang semakin tahun semakin haus dengan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk dikembangkan. Selain itu, perkembangan teknologi juga didukung dengan kebutuhan manusia yang semakin beragam, sehingga manusia dituntut untuk berfikir membuat alat yang mampu memenuhi kebutuhan.
Aspek yang sangat terasa perubahannya adalah pada teknologi informasi. Teknologi informasi Masyarakat zaman tradisional dahulu dalam pencapaian informasi dari jauh memerlukan waktu yang begitu lama, karena saat itu masih menggunakan cara pengiriman pesan yang masih sederhana yaitu surat-menyurat, kemudian berkembang menjadi faksimile kemudian telepon, lalu telepon genggam, dan sekarang semua itu berubah pada tingkatan yang lebih moderen, yaitu ponsel pintar. Perkembangan teknologi informasi ini pun membuat terciptanya era baru, era baru tersebut dinamakan era informasi. Di era informasi ini, umat manusia dapat bertukar segala informasi dengan cepat, mengakses data dengan cepat, penyebaran informasi yang dilakukan media kepada masyarakat dapat dihitung dalam hitungan detik. Namun, dampak negatifnya adalah terkadang informasi yang ada di internet mengandung provokasi dan pornoaksi. Masih ingatkah kita dengan ponsel keluaran terbaru yang masih menggunakan antena besar dengan layar biru, bahkan hitam putih. Sekarang ilmuwan telah menyulap ponsel tersebut menjadi ponsel pintar. Ponsel pintar menggabungkan era informasi dengan teknologi ponsel. Ponsel ini dibuat begitu canggih. Dua ratus ribu juta orang mampu mengakses data lebih cepat dan dimana saja. Ingin mengirim e-mail, tidak perlu lagi mencari warnet atau membawa-bawa laptop, cukup dengan mengaktifkan e-mail di ponsel pintar tersebut. Membuka alamat situs yang dituju lebih mudah, dan ponsel ini juga mampu membuat penggunanya mudah dalam mengakses berita.
Bagimana ponsel ini membuat penggunanya pintar, mengikuti semua berita terbaru dengan lebih cepat.
Perkembangan ponsel pintar ini membuat terciptanya kebiasaan dan kebudayaan baru. Masyarakat sekarang seperti tidak bisa lepas dengan jaringan internet dan ponsel pintarnya. Kebiasaan ini dialami di negara Korea, dimana diumumkan dari survei pemerintah negara Korea bahwa total 50 juta penduduk, terdapat tidak kurang 2,55 juta warga yang kecanduan ponsel pintar. Masyarakat Indonesia pun, berbondong-bondong untuk membeli ponsel pintar ini. Ponsel pintar ini pun sangat diminati. Tidak hanya diminati oleh orang dewasa, tetapi oleh anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Tidak jarang orang tua memberikan anaknya ponsel pintar. Namun, pemberian ponsel pintar ini kepada anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar mengundang pro dan kontra. Ada yang tidak setuju pemberian ponsel pintar oleh orang tua kepada anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Mereka menganggap bahwa ponsel pintar ini belum dibutuhkan untuk anak sekolah dasar. Mereka menganggap ponsel pintar mampu membawa dampak yang buruk terhadap anak seusia itu, selain dampak buruk dari radiasi ponsel pintar, ponsel pintar juga dianggap membuat anak anti sosial, tidak peka, ketergantungan sehingga malas belajar, dan memiliki kesempatan mengakses situs porno di usia dini sehingga menciptakan generasi yang pemalas, dewasa sebelum waktunya, dan tidak mampu bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Disamping itu, ada yang setuju dengan pemberian ponsel pintar oleh orang tua kepada anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Alasanya karena ponsel pintar mampu mengembangkan potensi anak sejak dini, mengembangkan wawasan anak, dan orang tua mampu mengontrol anaknya dengan ponsel pintar tersebut.
Menurut saya, pemberian ponsel pintar oleh orang tua kepada anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar belum saatnya, namun pengenalan ponsel pintar kepada anak sangat diharuskan. Orang tua tidak harus memberikan ponsel tersebut sepenuhnya dipakai oleh sang anak. Orang tua harus mampu melakukan pendekatan dan pengawasan dalam mengenalkan manfaat dan dampak negatif dari ponsel pintar tersebut. Karena jika ponsel pintar tersebut tidak dikenalkan oleh orang tuanya, hal tersebut dapat memicu sang anak mencari tahu kegunaan ponsel tersebut di luar. Kalau anak tersebut bertanya kepada orang baik selain orang tuanya, dia akan menggunakan ponsel pintar dengan bijaksana. Namun, jika anak bertanya kepada orang yang tidak baik, apa yakin ponsel tersebut akan digunakan dengan bijaksana?, atau malah sebaliknya, sang anak terprovokasi, dan mampu mengakseses situs porno. Disini, peran orang tua sangat besar dibutuhkan dalam mengawasi dan mengenalkan anak pada eranya dia lahir dan berkembang. Hubungan anak dan orang tua juga harus baik. Orang tua harus melek, dan tidak tutup mata dengan perkembangan anak, lingkungannya, dan eranya. Sehingga anak mampu tumbuh dengan eranya tanpa melupakan batasan-batasan dalam pengembangan dirinya.
Sekian tulisan saya malam ini, semoga bermanfaat, selamat malam dan selamat beristirahat !.