Asal Muasal Nama Soekarno

Oleh : Fitria Helmanila

images

Liburan kemarin saya disuruh mamah saya untuk membereskan buku-buku kuliah papah saya, Banyak sekali buku-buku hukum papah saya. Saya lihat satu per satu, saya susun, dan pandangan saya tertuju kepada satu buku lama yang masih menggunakan ejaan lama. Buku itu adalah buku otobiografi Bung Karno karangan Cindy Adams, sampul depan buku tersebut berwarna merah, dan terdapat opini dari Howard P. Jones yang merupakan bekas Dubes Amerika Serikat dan The Virginia Kirkus Service di sampul belakang buku tersebut.

images

Judul dari buku tersebut adalah “BUNG KARNO PENYAMBUNG LIDAH BANGSA INDONESIA”. Saya rasa Cindy Adams memikirkan masak-masak ketika menentukan judul yang tepat untuk otobiografi yang ia buat. Karena saya pikir, Bung Karno lah orang yang benar-benar sebagai penyambung lidah Bangsa Indonesia. Dari Indonesia dijajah sampai kepada gerbong kemerdekaan.

Buku tersebut mengisahkan perjuangan seorang Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di dalam buku ini, Soekarno adalah anak dari seorang ibu kelahiran Bali dari kasta Brahmana, ibu Soekarno merupakan keturunan bangsawan, Radja Singaraja. Sedangkan Bapak Soekarno berasal dari Djawa dan berasal dari keturunan Sultan Kediri. Nama lengkapnya Raden Sukemi Sosrodiharjo.

images

Soekarno kecil bernama Kusno, Kusno tidak seperti sosok pemimpin seperti Presiden Soekarno yang hebat yang kita kenal, namun sebaliknya. Kusno terlahir sebagai seorang yang penyakitan. Bapak Soekarno menganggap nama Kusno tidak cocok untuk seorang Soekarno kecil, maka Bapak Soekarno mengganti nama Kusno menjadi Karna. Nama Karna itu sendiri berasal dari salah-seorang pahlawan terbesar dalam cerita Mahabrata. Bapak Soekarno adalah seorang yang sangat gandrung pada Mahabrata. Seperti dikisahkan Mahabrata, ada seorang puteri cantik sedang bermain di dalam taman. Puteri tersebut terlihat oleh Surya Dewa Matahari. Batara Surja hendak bercinta-cinta dengan puteri itu, oleh sebab itu dia memeluk dan membujuknya dengan keberahian dan cahaya panasnya. Dengan kekuatan sinar cintanya, puteri itu pun mengandung sekalipun masih perawan. Sudah tentu perbuatan Dewa Matahari terhadap perawan yang masih suci itu diluar peri-kemanusiaan dan menimbulkan persoalan besar baginya. Bagaimana caranya mengeluarkan bayi tanpa merusak tanda keperawanan puteri itu. Dia tidak berani memetik gadis itu dengan memberikan kelahiran secara biasa. Akhirnya, Bayi itu dilahirkan melalui telinga sang puteri. Karena itu, pahlawan Mahabrata itu dinamai Karna atau ‘telinga’. Bapak Soekarno berharap agar Soekarno menjadi seorang patriot, pahlawan besar bagi rakyatnya, dan menjadi Karna kedua. Dalam bahasa Jawa huruf A menjadi O. Awalan “Su” pada kebanyakan nama berarti baik, paling baik. Jadi nama Sukarno berarti pahlawan yang paling baik.

Cokroaminoto_1

Soekarno belajar berpolitik berawal ketika ia sempat tinggal bersama keluarga Tjokroaminoto. Tjokroaminoto adalah ketua sarekat islam pada masanya. Kediaman Bapak Tjokroaminoto sering dijadikan tempat berkumpul oleh anggota serikat islam. Disana sering terjadi diskusi politik untuk mmencari jalan memerdekakan Indonesia. Soekarno sering mendengar percakapan mereka, dan bertanya tentang keadaan Indonesia yang sebenarnya. Dari situlah semangat nasionalisme Soekarno mulai tumbuh dan ingin mengantarkan Indonesia kepada gerbong kemerdekaan. Masa muda Soekarno dihabiskan dengan membaca buku dan sempat bermain-main. Semakin banyak ia membaca buku, semakin ia mengetahui tentang politik di Indonesia, dan semakin kuat pula semangat nasionalis Soekarno. Setelah ia mempelajari dan mencari semua ideologi-ideologi. Soekarno merasa bahwa jalan pikir Soekarno dengan Bapak Tjokroaminoto tidak selaras. Menurutnya konsep ideologi dari Bapak Tjokroaminoto semakin sempit. Pandangannya tentang kemerdekaan untuk tanah air semata-mata ditinjau melalui lensa mikroskop dari Agama Islam.

feodalisme perkebunan

Soekarno juga tidak setuju dengan konsep feodalisme, menurutnya, Feodalisme adalah kepunyaan masa lalu yang sudah terkubur dalam-dalam, Feodalisme bukan kepunyaan masa depan. Walaupun ia adalah keturunan ningrat, tetapi ia berjiwa sosialis. Dia mengerti agama, tetapi tidak membeda-bedakan agama yang satu dengan agama yang lain. Dari situ terjalin yang namanya Bhineka Tunggal Ika. Dia juga tidak ingin disebut dengan nama Raden Soekarno, tetapi dia senang disebut dengan Bung Karno. Memang benar Soekarno keturunan ningrat, tetapi dia tetap sebagai seorang cucu petani, yang masa hidupnya tidak diisi dengan kesenangan.
Setelah saya membaca buku otobiografi ini, terkadang ada pemikiran Soekarno yang kurang sependapat dengan saya, tetapi disini, saya menulis sisi positif dan unik dari penggambaran sosok Soekarno. Saya mengakui bahwa Soekarno adalah sosok yang cerdas, penggabungan seni dan ilmu pasti menggambarkan sosok yang ada padanya. Gaya kepemimpinan yang hebat, orator yang mampu membakar semangat rakyat Indonesia, baginya masa penjajahan Belanda adalah bagaikan Gunung Kelud, mengapa gunung bisa meledak, hal itu karena terjadi penyumbatan larva yang ingin keluar di lereng gunung. Begitu juga dengan sosok Indonesia pada zaman Belanda, tidak ada tempat untuk keluar dari masa penjajahan, sehingga sebentar lagi rakyat Indonesia akan bersatu dan meledak.

kemiskinan

Pada zaman sekarang, rakyat Indonesia sedang mencari jalan untuk keluar dari masalah kemiskinan, kebodohan, korupsi yang tidak ada habisnya. Jika pemerintah tidak dapat mengatasi semua itu, maka tidak diragukan, rakyat Indonesia akan menjadi Gunung Kelud yang akan meledak pada saat tidak ada lagi saluran untuk mengeluarkan larva.

Inilah uraian singkat, dalam buku otobiografi Soekarno karangan Cindy Adams. Banyak sekali penggamabaran sosok Sokarno. Dalam blog ini, saya hanya menuliskan sedikit dari keseluruhan buku yang dikarang oleh Cindy Adams. Okey, sekian tulisan saya hari ini, semoga bermanfaat, and youu guys bisa tahu cerita soal Bung Karno. selamat siang menjelang sore guyssss !!!